KATA PENGANTAR BUKU ILMU PENDIDIKAN ISLAM

KATA PENGANTAR

 

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wa wahmatullahi wa barakatuh

Segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam. Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu, dengan saya bersaksi bahwa Engkau adalah Yang Berhak diibadahi, tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Esa lagi Maha Sempurna Sifat-Nya, tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, serta tidak ada satupun yang setara dengan-Nya.

Salawat dan salam semoga tercurah kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Nabi Ibrahim dan kepada keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan kepada keluarga nabi Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung.

Tujuan pendidikan Islam, menurut kongres pendidikan Islam sedunia di Islamabad tahun 1980 yaitu, pendidikan harus merealisasikan cita-cita Islami yang mencakup pengembangan kepribadian muslim yang bersifat menyeluruh secara harmonis berdasarkan potensi psikologis dan fisiologis manusia yang mengacu kepada keimanan dan sekaligus berilmu pengetahuan secara berkeseimbangan sehingga terbentuklah manusia muslim yang paripurna yang berjiwa tawakkal secara total kepada Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt:

وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّلِيَعْبُدُونِ

Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah Aku. (Adz-Dzariyat :56).

وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّي جَاعِلٞ فِي ٱلۡأَرۡضِ خَلِيفَةٗۖ قَالُوٓاْ أَتَجۡعَلُ فِيهَا مَن يُفۡسِدُ فِيهَا وَيَسۡفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّيٓ أَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ 

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui (Al-Baqarah: 30)

Beribadah kepada Allah dan menjalankan tugas kekhalifahan bukan tujuan hidup manusia, melainkan tujuan Allah menciptakan manusia, sebagai tujuan yang dikehendaki Allah. Lalu apa tujuan manusia menjalankan segala perannya di dunia?. Jawabannya, tujuan manusia adalah mencapai keridhaan Allah Swt.

Memang, Allah Swt menciptakan pada diri manusia satu kebebasan dasar, yaitu kebebasan memilih, apakah akan mengikuti kehendak Allah Swt ataukah akan mendurhakai-Nya. Sebagaimana firman Allah Swt:

وَقُلِ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ فَمَن شَآءَ فَلْيُؤْمِن وَمَن شَآءَ فَلْيَكْفُرْ إِنَّآ أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا

Dan katakanlah:"Kebenaran itu datangnya dari Rabbmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka  (Al-Kahfi:29)

Jika manusia beriman dan melaksanakan kehendak Allah maka akan diridhai Allah Swt, sementara yang kafir dan mendurhakai-Nya akan dimurkai. Dengan demikian tujuan hidup manusia adalah mencapai keridhaan Allah Swt. Tujuan ini ditegaskan al-Qur’an antara lain:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb semesta alam (Al-An’ām : 162)

Manusia yang diridhai Allah inilah yang disebut al-Nafs al-Muthma’innah (jiwa yang tenang), yaitu manusia yang telah mencapai kesempurnaan hati, manusia yang masuk dalam kelompok hamba-hamba Allah dan memperoleh kesenangan abadi berupa surga, manusia yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, manusia yang digambarkan Allah dalam firman-Nya:

يَاأَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ  ارْجِعِي إِلىَ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَةً  فَادْخُلِي فيِ عِبَادِي  وَادْخُلِي جَنَّتِي

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhoi-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Al-Fajr : 27-30)

وَلاَتُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ  يَوْمَ لاَيَنفَعُ مَالٌ وَلاَبَنُونَ  إِلاَّ مَنْ أَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (Asy-Syuara : 89).

Buku ini hadir selain untuk memberikan kemudahan kepada mahasiswa dan masyarakat pada umumnya dalam memahami dan mendalami ‘Ilmu Pendidikan Islam’, juga dalam rangka melengkapi ‘Ilmu Pendidikan Islam’ yang telah di tulis oleh para ahli sebelumnya.

إِلَهِي أَنْتَ مَقْصُودِي وَرِضَاكَ مَطْلُوبِي أَعْطِنِيْ مَحَبَّـتَكَ وَمَعْرِفَتَكَ

Ya Allah, Engkaulah tujuanku, ridha-Mu yang kucari, berikanlah Cinta-Mu dan Ma'rifat-Mu padaku.

Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

 

Jakarta, 13 Mei 2020 M/ 21 Ramadhan 1441 H

 

Penulis,

                                                                                                            Dr. H. Taufik Abdillah Syukur, MA 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

ALAT-ALAT PENDIDIKAN ISLAM

PEMBIAYAAN PENDIDIKAN ISLAM